Senin, 20 Februari 2012

Aku Ingin Bersama samanya

Ketika tunas itu tumbuh
Serupa tubuh yang mengakar
Setiap nafas yang terhembus adalah kata
Angan, debur dan emosi bersatu dalam jubah terpautan
Tangan kita terrikat, lidah kita menyatu
Maka setiap apa terucap adalah sabda pandita ratu
Ah diluar itu pasir, diluar itu debu
Hanya angin meniup saja
Lalu terbang hilang tak ada
Tapi kita tetap menari
Menari Cuma kita yang tahu
Jiwa ini tandu
Bukan hidup saja
Maka akan kita bawa semua
Karena kita adalah satu

Jumat, 17 Februari 2012

about love

Pernahkah kamu merasakan, bahwa kamu mencintai seseorang, meski kamu tahu ia tak sendiri lagi, dan meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas, tapi kamu tetap mencintainya,

Pernahkah kamu merasakan, bahwa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai, meski kamu tahu ia takkan pernah peduli ataupun ia peduli dan mengerti, tapi ia tetap pergi.
Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta, tersenyum kala terluka, menangis kala bahagia, bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah,

Pernahkah kamu tersenyum meski terluka karena yakin Tuhan tak menjadikannya untukmu, Pernahkah kamu menangis kala bahagia, karena takut kebahagiaan cinta akan sirna begitu saja,

Pernahkah kamu bersedih kala bersamanya, karena takut kan kehilangan dia suatu saat nanti, dan...... pernahkah kamu tertawa saat berpisah dengannya, karena cinta tak harus memiliki, dan Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukmu…

Semua orang pasti pernah merasakan cinta.. baik dari orang tua... sahabat.. kekasih dan akhirnya pasangan hidupnya.

Buat temenku yg sedang jatuh cinta.. selamat ya.. karena cinta itu sangat indah.
Semoga kalian selalu berbahagia.

Buat temanku yg sedang terluka karena cinta...Hidup itu bagaikan roda yang terus berputar, satu saat akan berada di bawah dan hidup terasa begitu sulit, tetapi keadaan itu tidak untuk selamanya, bersabarlah dan berdoalah karena cinta yang lain akan datang dan menghampirimu.

Buat temanku yang tidak percaya akan cinta...
buka hatimu jangan menutup mata akan keindahan
yang ada di dunia maka cinta membuat hidupmu menjadi bahagia.

Buat temanku yang mendambakan cinta.. bersabarlah..
karena cinta yang indah tidak terjadi dalam sekejap..
Tuhan sedang mempersiapkan segala yang terbaik bagimu.

Buat temanku yang mempermainkan cinta.... Sesuatu yang begitu murni dan tulus bukanlah untuk dipermainkan. Cinta bukan suatu kehampaan. Semoga kalian berhenti mempermainkan cinta dan mulai merasakan kebahagiaan yang seutuhnya.

"God gives every bird it's food, but God does not throw it into it's nest."


---------------------------------------------------------------------------------
Mencintai dan dicintai

Mencintai dan dicintai
Kebahagian manusia ada bila ia bisa membuka mata hatinya, dan menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti dan menyadari betapa ia dicintai. Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus...

Kebahagian manusia tidak dapat hadir karena tidak mau membuka hati, dan berusaha meraih apa yang tidak dapat diraih, terlalu memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri apa yang ia miliki.

Keegoisan manusia yang menyebabkannya menjadi buta, keegoisan dan hanya memikirkan diri sendiri yang menyebabkan manusia tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik untuknya...

Begitu banyak sahabat yang begitu mencintai, tapi karena terlalu memilih, menilai dan menghakimi sendiri.. justru sahabat sejati menjadi semakin jauh.. Terlalu memilih sahabat membuat manusia tak dapat menyadari di depan mata ada sahabat sejati yang dibutuhkannya..

Tiap manusia memiliki arti dan peranan masing masing, semua berbeda.. tidak ada yang memiliki arti yang sama persis punya peranan dan kelebihan disatu hal, tidak harus memiliki peranan dan arti dalam hal lain.. dicintai oleh satu orang belum tentu disayang oleh orang lain..

Kebahagiaan bersumber dari dalam diri sendiri, jangan beraharap dari diri manusia lain, karena orang lain dapat mengkhianati..

Kebahagiaan ada bila bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai dan menerima manusia lain..

Percaya kepada Tuhan.. bersyukur bahwa manusia selalu diberikan yang terbaik... sesuai yang diperbuat manusia itu sendiri, tak perlu berkeras hati, Ia akan memberi di saat yang tepat apa yang manusiaNya butuhkan, tidak harus saat ini, masih ada esok hari..

Rabu, 15 Februari 2012

10 Kebiasaan Penyebab Diabetes

1. Teh manis
Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes.
Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.

2. Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.
Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.

3. Suka ngemil
Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.
Pengganti: Buah potong segar.
4. Kurang tidur.
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.
Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari.
5. Malas beraktivitas fisik
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. “Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding bersepeda,” kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak Menular di Kawasan Pasifik Barat.
Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
Solusi: Bersepeda ke kantor.
6. Sering stres
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
Solusi: Bicaralah pada orang yang dianggap bermasalah, atau ceritakan pada sahabat terdekat.
7. Kecanduan rokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.
Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.
8. Menggunakan pil kontrasepsi
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.
Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5 tahun.
9. Takut kulit jadi hitam
Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari. Beberapa penelitian terbaru, di antaranya yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology, menyebutkan bahwa vitamin D juga membantu keteraturan metabolisme tubuh, termasuk gula darah.
Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum “berjemur” di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit.
10. Keranjingan soda
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.
Pengganti: Jus dingin tanpa gula.

Sabtu, 11 Februari 2012

“BAIK BELUM TENTU BERMANFAAT”

“BAIK BELUM TENTU BERMANFAAT”
Oleh Abdurrahman Wahid

          Tertawa senantiasa dilakukannya sepenuh hati. Raut mukanya seperti menyimpan tawa dalam kadar sangat besar. Sedikit alasan saja sudah cukup membuatnya tergelak-gelak. Sering kali orang sekitarnya terbawa kepada suasana penuh tawa seperti itu. Hanya kesopanan bersikap di depan seorang kiai sajalah yang menahan mereka dari turut tertawa tergelak-gelak.
Seperti kecenderungannya yang begitu besar untuk tertawa sepenuh hati itu, Kiai Ali Krapyak memiliki pandangan serba optimistis tentang kehidupan dan tentang tempatnya sendiri dalam kehidupan itu.
Begitu optimistis ia memandang peranannya dalam kehidupan, sehingga ia sering bagaikan bertindak semau-maunya. Menasehati menteri, menyindir orang lain dan membuat lelucon bahkan hingga tentang soal-soal keagamaan yang terdalam sekalipun (seperti kepercayaan kepada para wali).             
la sendiri yang menetapkan hak berbuat demikian, dan ia tidak bertanya kepada orang lain tentang tepat atau tidaknya tindakan seperti itu. Pokoknya ia yakin tentang penting atau benarnya suatu hal, langsung dilakukannya.                                                                      
Walaupun bergaul dekat dengan banyak pejabat pemerintahan dari tingkat teras di pusat dan daerah, sering kali ia mengambil sikap melawan dan menyanggah. Kasus RUU Perkawinan dalam tahun 1973-74. Kasus tanda gambar Ka'bah menjelang Pemilu 1977. Kasus aliran kepercayaan dalam SU- MPR yang lalu. Kasus liburan puasa.

          Mengapakah Kiai yang begitu luas dan bersifat akomodatif dalam pergaulan dapat mengambil sikap 'keras' dalam kasus-kasus di atas? Bukankah itu berarti adanya inkonsistensi antara pola umum hidupnya yang serba akomodatif dan kekerasan kepala dalam beberapa hal?
Jawabannya terletak pada kemampuan Kiai Ali untuk menentukan pilihan antara hal-hal esensial agama dari hal-hal yang dianggapnya bukan persoalan utama. Kemampuan untuk melakukan penyesuaian dengan tuntutan zaman, tanpa kehilangan identitas semula yang bersumber pada nilai-nilai keagamaan yang paling dalam.
Ini terbukti dari keseluruhan pola kehidupan kiai yang baik ini. Sebagai kiai yang mendalam pengetahuan agamanya, sebenarnya ia cukup mengikuti sistem pendidikan tradisional yang sudah berjalan begitu lama, untuk memperoleh tempat terhormat dalam barisan ulama 'tangguh'. ltu tak dilakukannya. Sebaliknya, ia membuka sekolah agama yang 'aneh': di samping kitab-kitab kuno agama, para santrinya dirangsang untuk membaca literatur baru dari Timur Tengah. Di samping mempelajari gramatika Arab kuno, para santri itu dirangsang untuk mempelajari literatur bahasa kontemporer.
Di samping mendalami hukum agama dari buku-buku fiqh kuno, mereka didorong untuk mendalami juga literatur studi perbandingan dengan hukum-hukum lain yang dianut di Barat dan Timur. "Mengapa Kiai menyuruh mereka membaca buku-bukunya Abduh, apakah tidak khawatir para santri 'lepas' dari NU? "Kiai Ali menjawab dengan tertawanya yang khas: "Kalau membaca buku yang macam-macam nanti akan menjadi NU yang matang". "Mengapa Kiai begitu gandrung mengajar di IAIN, mengapa justru tidak membuka sendiri pengajian agama lanjutan khusus untuk kitab-kitab mazbab Syafi'i? "
Sambil tertawa lagi, Kiai Ali menjawab: "Di IAIN mereka akan memperoleh tambahan pengetahuan di samping kitab-kitab mazhab tersebut".
Di sini kita bertemu dengan pribadi yang mencari pemecahan pragmatis bagi masalah-masalah keagamaan yang rumit. Pragmatisme yang dihasilkan lalu memiliki perpaduan antara sikap rasionalistis dan keyakinan yang teguh akan kebenaran ajaran agama. Apa yang harus dipelihara sekuat tenaga dari warisan masa lampau, dan apa yang harus diambil dari kehidupan kontemporer bagi kepentingan penyesuaian dengan kebutuhan.

  Dalam kerangka seperti inilah dapat dipahami 'penafsiran' Kiai Ali ini atas sebuah pendapat Imam Ghazali dalam karya utamanya lhya'. Imam Ghazali berpendapat, para remaja yang sedang menuntut ilmu harus tirakat. Antara lain dengan jalan memakan hanya daun-daunan dan sedikit buah-buahan, dan menjauhi 'makanan keras' (solid food) seperti nasi jagung dan sebagainya apalagi daging, ikan dan ayam. Hanya mencernakan makanan 'serba prihatin' seperti itu sangat baik dan bermanfaat untuk mencapai kedalaman ilmu agama. Pendapat seperti ini sudah tentu berlawanan dengan sebutan gizi para remaja yang sedang membutuhkan semua jenis makanan yang akan mengembangkan bentuk fisik tubuh mereka. Ketika ditanya pendapatnya tentang seruan Imam Ghazali untuk melakukan tirakat ngrowot seperti di atas, jawab Kiai Ali adalah 'baik, tetapi belum tentu bermanfaat'.
Kemampuan memberikan klasifikasi berdasarkan kategorisasi yang kompleks adalah kunci dari kemampuan adaptasi yang dilakukan Kiai Ali Krapyak ini. Mengaku kebaikan pendapat yang dirumuskan di masa lalu, sambil mencari manfaat yang baru, adalah salah satu bentuk adaptasi ini.
Tanpa tercabut dari akar masa lalunya, adaptasi Kiai Ali cukup dinamis, bukan?

                  Penulis adalah Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB
 

Jumat, 10 Februari 2012

ADALAH INDAH MENJADI YANG PERTAMA

Seorang kawan, ketika kutanya, apa yang begitu memotivasi hidupnya, menjawab. Ada tiga pilihan indah dalam hidup, dan jika engkau dapat menggapainya, betapa kaurasakan hidupmu sangat indah. Ketiga hal tersebut adalah, to be the only one atau menjadi yang satu-satunya, lantas to be the best atau menjadi yang terbaik dan to be the first atau menjadi yang pertama.

Menjadi satu-satunya adalah keindahan, namun keindahan semu. Mengapa ? Karena tidak pernah ada pembanding untuk sesuatu yang kita lakukan. Bagaimana sebuah keindahan terungkap dalam sebuah hal yang kita sendirian melakukannya. Tidak ada kompetisi, yang semestinya membuat hidup terasa lebih indah.

Menjadi yang terbaik adalah keindahan, namun juga adalah keindahan yang hampa. Mengapa ? Karena ia berbatas waktu. Ada rentang zaman yang karena sifatnya selalu berubah. Dan menjadi yang terbaik pasti akan tergantikan. Seperti lukisan senja yang indah dengan rona emas di seluruh lapisan langit, hanya sesaat waktunya dan tergantikan oleh yang terbaik lainnya, lukisan malam dengan rembulan purnama yang perak cahyanya.

Dan yang paling indah dengan keindahan yang sejati adalah menjadi yang pertama. Dia akan tercatat abadi dan tak terhapuskan. Dan jika kemudian muncul yang terbaik, itu hanya akan menggantikannya dalam hitungan waktu, karena selamanya dia akan tetap tercatat sebagai yang pertama.

Menjadi yang pertama adalah sebuah hal yang sulit. Seorang pengarang muda, dalam salah satu karyanya, pernah menulis tentang kecemburuan temannya saat ia menulis sebuah puisi berjudul Sayur Asem di majalah dinding sekolah. Puisi itu sangat sederhana, bahkan sama sekali jauh dari keindahan kata. Namun, ketika kemudian muncul puluhan puisi yang bagus dengan mutu keindahan kata yang berlebih. Puisi-puisi itu menjadi tidak begitu berarti, karena terus berganti. Namun namanya tetap dikenang sebagai orang pertama yang membuat ide itu. Memunculkan ide itulah barangkali kesulitannya. Ide, sesuatu yang demikian berharga.

Bahkan ketika ide hanya muncul dengan bahasa yang sederhana. Hargailah ide itu, karena kemudiaan akan lahir banyak hal baru darinya. Ingat Graham Bell, yang namanya dicatat sejarah dengan tinta emas ? Dia tetap dikenang manusia, meskipun kini perkembangan telekomunikasi (telepon) telah sangat pesat.

Kini, menjadi hak kita untuk memilih peran yang mana. Yang nampak di depan mata, adalah, bahwa kita telah gagal menjadi yang pertama dalam banyak hal. Menjadi yang terbaik pun kita terseok-seok.